(c) Suradej Chuephanich
Jawaban pertama, dari segi bau. Pengantin baru baunya wangi, sedangkan pengantin lama bau minyak kayu putih.
Jawaban kedua, dari segi cara tidur. Pengantin baru tidurnya berhadapan dan saling berpelukan, pengantin lama tidur berpunggungan dan dipisahkan oleh guling.
Jawaban keempat, ketika kaki terantuk batu. Pengantin baru, “Hati-hati sayang.. Mana yang sakit?” Pengantin lama, “Kalau punya mata dipakai dong, batu segede itu masak ditabrak”.
Jawaban kelima, saat nonton TV. Pengantin baru, “Pengin nonton apa sayang?” Pengantin lama, “Jangan diganti dong chanelnya, gak bisa lihat orang senang apa..”
Jawaban keenam, dari cara dialog. Pengantin baru, dialognya seperti ini.
Suami: Aku sudah menunggu saat seperti ini sejak lama. Akhirnya kesampaian juga.
Isteri: Apakah kau rela kalau aku pergi meninggalkanmu?
Suami: Tentu tidak! Jangan pernah kau berpikiran seperti itu.
Isteri: Apakah kau benar-benar mencintaiku?
Suami: Tentu! Selamanya akan tetap begitu.
Isteri: Apakah kau pernah selingkuh?
Suami: Tidak! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu.
Isteri: Maukah kau menciumku?
Suami: Ya.
Isteri: Hmmmmm.. Sayangku..
Adapun pengantin lama, cara membaca dialog tersebut dibalik, dari bawah ke atas.
* * *
Anda tentu pernah membaca humor di atas, karena sudah banyak
diposting di berbagai blog dan milis. Sebuah sindiran dengan jalan
humor, dan kita bisa tertawa membacanya.Sebentar, jangan asal tertawa. Kalau Anda tidak merawat cinta kasih dalam keluarga, humor-humor tersebut bisa menjadi kenyataan dalam kehidupan Anda. Maka selalu rawat dan sirami cinta kasih dalam keluarga Anda, selamanya Anda akan menjadi pengantin baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar