Kepolisian Resort (Polres) Karanganyar, Jawa Tengah telah mengendus
adanya aliran sesat yang diajarkan di lereng Gunung Lawu. Tak hanya
aliran sesat polisi juga mencurigai adanya nabi palsu yang menyebarkan
satu ajaran sesat tersebut.
Kapolres Karanganyar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Nazirwan Aji Wibowo mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan mengenai kebenaran kabar tersebut.
"Kami sudah tahu persis keberadaan nabi palsu tersebut, yakni berada di sekitar daerah lereng Gunung Lawu," ujar Nazirwan kepada wartawan, Selasa (29/1).
Menurut Kapolres, pihaknya tak akan membiarkan aliran tersebut terus berkembang.
Selain membahayakan, dipastikan pengikutnya semakin bertambah banyak. Polisi, lanjut Nazirwan akan terus memantau gerak-gerik orang yang dicurigai tersebut berikut aktivitas keagamaan bersama pengikutnya di lereng Gunung Lawu.
Saat didesak nama dan tempat keberadaan nabi palsu tersebut, Nazirwan menolaknya. "Kami belum bisa sampaikan, ini untuk menjaga agar tidak terjadi keresahan yang berujung terjadinya gesekan di lapisan masyarakat," katanya.
Nazirwan berjanji akan terus memantau aktivitas nabi palsu dan ajarannya. Pihaknya juga akan melakukan pendekatan bersama forum muspida. Mengenai tindakan hukum yang akan dilakukan, Kapolres memastikan akan menunggu setelah laporan lengkap hasil pemantauan intelijen tentang nabi palsu sudah lengkap.
"Kita terus koordinasi bersama muspida. Kalau bisa dibina, Ya akan kita bina. Kalau tidak bisa kita akan ambil tindakan tegas, jika perlu kita bubarkan," pungkasnya
Kapolres Karanganyar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Nazirwan Aji Wibowo mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan mengenai kebenaran kabar tersebut.
"Kami sudah tahu persis keberadaan nabi palsu tersebut, yakni berada di sekitar daerah lereng Gunung Lawu," ujar Nazirwan kepada wartawan, Selasa (29/1).
Menurut Kapolres, pihaknya tak akan membiarkan aliran tersebut terus berkembang.
Selain membahayakan, dipastikan pengikutnya semakin bertambah banyak. Polisi, lanjut Nazirwan akan terus memantau gerak-gerik orang yang dicurigai tersebut berikut aktivitas keagamaan bersama pengikutnya di lereng Gunung Lawu.
Saat didesak nama dan tempat keberadaan nabi palsu tersebut, Nazirwan menolaknya. "Kami belum bisa sampaikan, ini untuk menjaga agar tidak terjadi keresahan yang berujung terjadinya gesekan di lapisan masyarakat," katanya.
Nazirwan berjanji akan terus memantau aktivitas nabi palsu dan ajarannya. Pihaknya juga akan melakukan pendekatan bersama forum muspida. Mengenai tindakan hukum yang akan dilakukan, Kapolres memastikan akan menunggu setelah laporan lengkap hasil pemantauan intelijen tentang nabi palsu sudah lengkap.
"Kita terus koordinasi bersama muspida. Kalau bisa dibina, Ya akan kita bina. Kalau tidak bisa kita akan ambil tindakan tegas, jika perlu kita bubarkan," pungkasnya
[has]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar