Anak-anak yang sering dipukul atau dibentak dengan suara keras oleh
orang tuanya lebih mudah terkena penyakit jantung, kanker, dan asma di
kemudian hari. Hal ini diperkirakan karena kekerasan fisik dan mental
membuat anak merasa stres dan depresi.
Kenaikan tingkat stres pada anak bisa menyebabkan perubahan secara biologis yang pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan yang serius, ungkap peneliti.
Hal ini ditemukan setelah peneliti dari Plymouth University di Devon mengamati 700 orang di Saudi Arabia. Sekitar 250 orang dalam keadaan sehat sementara 150 orang lainnya memiliki asma, penyakit jantung, atau kanker. Partisipan diminta memberikan informasi mengenai kekerasan fisik dan mental yang mereka terima ketika masih kecil.
Hasilnya, orang yang memiliki kanker mengalami 1,7 persen lebih banyak kekerasan fisik saat kecil. Sementara orang yang mengidap penyakit jantung mengalami 1,3 persen lebih banyak kekerasan fisik, dan orang yang mengidap asma 1,6 persen lebih banyak mengalami kekerasan fisik ketika kecil.
"Penelitian kami menambahkan perspektif baru pada meningkatnya bukti bahwa hukuman keras baik secara fisik maupun lisan pada anak bisa menyebabkan stres dan mempengaruhi kesehatan mereka di kemudian hari," ungkap Profesor Hyland, seperti dilansir oleh Daily Mail (12/11).
Hasil penelitian di atas membuat para orang tua harus berpikir ulang sebelum melakukan kekerasan fisik dan mental pada anak-anak sebagai bentuk hukuman.
Kenaikan tingkat stres pada anak bisa menyebabkan perubahan secara biologis yang pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan yang serius, ungkap peneliti.
Hal ini ditemukan setelah peneliti dari Plymouth University di Devon mengamati 700 orang di Saudi Arabia. Sekitar 250 orang dalam keadaan sehat sementara 150 orang lainnya memiliki asma, penyakit jantung, atau kanker. Partisipan diminta memberikan informasi mengenai kekerasan fisik dan mental yang mereka terima ketika masih kecil.
Hasilnya, orang yang memiliki kanker mengalami 1,7 persen lebih banyak kekerasan fisik saat kecil. Sementara orang yang mengidap penyakit jantung mengalami 1,3 persen lebih banyak kekerasan fisik, dan orang yang mengidap asma 1,6 persen lebih banyak mengalami kekerasan fisik ketika kecil.
"Penelitian kami menambahkan perspektif baru pada meningkatnya bukti bahwa hukuman keras baik secara fisik maupun lisan pada anak bisa menyebabkan stres dan mempengaruhi kesehatan mereka di kemudian hari," ungkap Profesor Hyland, seperti dilansir oleh Daily Mail (12/11).
Hasil penelitian di atas membuat para orang tua harus berpikir ulang sebelum melakukan kekerasan fisik dan mental pada anak-anak sebagai bentuk hukuman.
[kun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar