JAKARTA -
Aburizal Bakrie yang disebut-sebut bakal mencalonkan diri sebagai
presiden dalam Pemilihan Presiden tahun 2014 terpental dari jajaran
daftar 40 orang terkaya di Indonesia.
Dilansir Forbes untuk edisi Desember 2012, ini kali pertama Aburizal terpental dari jajaran 40 orang terkaya di Indonesia sejak Forbes Asia mendaftar orang kaya di Indonesia tahun 2006.
Menurut para analis, penurunan kekayaan Bakrie ini dipicu oleh strategi perusahaan yang meningkatkan aset perusahaan, termasuk perusahaan batu bara Bumi Resources, yang mengambil pinjaman namun tidak mampu membayar ketika harga saham kolaps.
Saham Bumi Plc yang dimiliki Bakrie dan Nathaniel Rothschill yang tercatat di London pada tahun 2011, turun 70%. Keluarga Bakrie dikabarkan sedang berseteru dengan Nathaniel atas kesalahan manajemen dan berusaha menarik kembali asetnya.
Nilai aset Bakrie menurut Forbes hampir US$1 miliar. Namun, tidak jelas berapa yang telah dimanfaatkan. Di bawah bendera PT Bakrie & Brothers, Bakrie mengelola berbagai perusahaan.
Analis Lin Che Wei, pendiri Independent Research & Advisory Indonesia mengatakan 10 perusahaan utama Bakrie memiliki hutang sebesar US$7,84 miliar.
“Nilai aset menurun karena penurunan harga. Saat harga naik, mereka menggandakan taruhan. Namun, sulit bagi mereka menjual aset untuk membayar hutang,”ujarnya.
Perusahaan Bakrie selamat saat krisis keuangan melanda Asia tahun 1998. Satu dekade kemudian, Bakrie juga mampu mengatasi krisis yang sama. Namun, untuk kali ini belum diketahui apakah perusahaan Bakrie bisa selamat dari krisis keuangan ini.
Dilansir Forbes untuk edisi Desember 2012, ini kali pertama Aburizal terpental dari jajaran 40 orang terkaya di Indonesia sejak Forbes Asia mendaftar orang kaya di Indonesia tahun 2006.
Menurut para analis, penurunan kekayaan Bakrie ini dipicu oleh strategi perusahaan yang meningkatkan aset perusahaan, termasuk perusahaan batu bara Bumi Resources, yang mengambil pinjaman namun tidak mampu membayar ketika harga saham kolaps.
Saham Bumi Plc yang dimiliki Bakrie dan Nathaniel Rothschill yang tercatat di London pada tahun 2011, turun 70%. Keluarga Bakrie dikabarkan sedang berseteru dengan Nathaniel atas kesalahan manajemen dan berusaha menarik kembali asetnya.
Nilai aset Bakrie menurut Forbes hampir US$1 miliar. Namun, tidak jelas berapa yang telah dimanfaatkan. Di bawah bendera PT Bakrie & Brothers, Bakrie mengelola berbagai perusahaan.
Analis Lin Che Wei, pendiri Independent Research & Advisory Indonesia mengatakan 10 perusahaan utama Bakrie memiliki hutang sebesar US$7,84 miliar.
“Nilai aset menurun karena penurunan harga. Saat harga naik, mereka menggandakan taruhan. Namun, sulit bagi mereka menjual aset untuk membayar hutang,”ujarnya.
Perusahaan Bakrie selamat saat krisis keuangan melanda Asia tahun 1998. Satu dekade kemudian, Bakrie juga mampu mengatasi krisis yang sama. Namun, untuk kali ini belum diketahui apakah perusahaan Bakrie bisa selamat dari krisis keuangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar