TEMANGGUNG-Keajaiban alam kembali terjadi di Temanggung. Pohon nangka yang tumbuh di Kelurahan Manggong, Kecamatan Ngadirejo, menggegerkan masyarakat. Buahnya menyerupai wajah manusia. Tampak dengan jelas garis wajah, mata, hidung dan mulut, persis menyerupai wajah seorang bayi. Setiap harinya ratusan orang rela berpanas-panasan dan berjejal hanya untuk melihat buah ajaib ini. Tak puas dengan melihat, sebagian diantara para pengunjung mengabadikan buah ini dengan kamera handphone dan kamera khusus yang dibawa untuk memotret. "Awalnya saya cuma dengar-dengar saja. Karena penasaran akhirnya saya kesini," kata Yoni Arya (30), warga Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Temanggung. Temuan pertama kali buah ini diketahui sekitar sepekan terakhir. Warga yang tidak sengaja lewat di pohon tersebut menyaksikan ada keanehan pada buah ini. Keanehan karena nangka yang biasanya berbuah lonjong dan memanjang, ternyata bulat dan membentuk formasi aneh. "Kemudian saya diberitahu oleh warga dan saya melihatnya, ternyata benar, ini mirip sekali dengan wajah bayi," kata Sariyanto, 50, warga pemilik buah nangka ini.
Pada buah tersebut, tampak dengan jelas garis-garis yang menyerupai dua mata, pada bagian bawah mata tersebut, tampak benjolan menyerupai hidung dan pada bagian paling bawah garis panjang lebih lebar seperti ulasan senyum. "Kalau hanya sekilas memang tidak terlalu jelas, tetapi setelah diperhatikan akan terlihat jelas sekali," terangnya.
Pohon itu sendiri, terangnya, hanya berbuah tujuh buah. Dari tujuh buah tersebut, enam diantaranya berbuah normal seperti nangka lainnya yang lonjong memanjang kebawah. Buah unik dari pohon yang tumbuh didepan rumahnya ini, bentuknya mirip bayi yang baru dilahirkan. Ia sendiri mengaku, sebelum mendapati temuan tersebut mendapatkan firasat dari mimpi yang ia didatangi banyak orang didepan rumahnya.
Ramainya penonton yang mendatangi rumahnya membuatnya harus menjaga buah tersebut untuk menghindari orang-orang yang berbuat jahat. Salah satu upaya pengamanan yang dilakukan adalah memagari sekitar pohon dengan pagar bambu. Ia sendiri berjanji tidak akan memetik buah tersebut dan akan memeliharanya sampai buah tersebut matang. "Tidak akan dipetik, sampai benar-benar matang. Dan kami akan memikirkan kembali kalau sudah matang, akan kami petik apa tidak," tandasnya. (zah/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar