JAKARTA - Wakil Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim resmi leuncurkkan Kelas Maya
Portal Rumah Belajar. Kelas Maya ini merupakan sebuah program pendidikan
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dirancang Pusat
Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kemendikbud.
Muliar langsung pamer di depan ratusan undangan yang hadir pada malam
puncak Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) tahun 2012 tersebut. Pria
asal Sumatera Barat itu langsung melakukan praktek belajar mengajar
dengan berbagai sekolah di tanah air secara telekonferens, lengkap
dengan audio visualnya.
"Saat ini saya disaksikan oleh sekolah di beberapa daerah, nanti akan
ada 100 ribu sekolah bisa meggunakan proses pembelajaran pakai TIK ini,"
kata Musliar pada peluncuran, Jumat (9/11) malam.
Dengan TIK kata dia, proses belajar mengajar jadi lebih menarik. Karena
semua proses pembelajaran bisa diakses lewat TIK. Siswa dan guru tidak
lagi dibatasi ruang dan waktu dalam belajar mengajar.
"Kelas Maya menggunakan TIK yang tersedia dalam portal Rumah Belajar ini
bisa diakses di mana-mana. Basis pertama adalah provinsi. Dengan
pembelajaran TIK semangat anak-anak lebih meningkat serta terbukti
meningkatkan efisiensi belajar mengajar," jelas Musliar.
Yang tidak kalah penting, lanjut Musliar, TIK memiliki fungsi untuk
pembangunan karakter, karena TIK terkoneksi, TIK menyediakan semua
konten pelajaran yang dirancang oleh guru-guru dari seluruh tanah air.
"Konten dalam TIK ini erat hubungannya dengan pendidikan karakter bangsa dengan berbagai fungsi lainnya," pungkas Musliar.
Untuk diketahui, Rumah Belajar merupakan portal yang dibangun oleh
Kemendikbud untuk memfasilitasi ketersediaan konten bahan belajar yang
dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik. Sejumlah konten yang
tersedia di Kelas Maya Portal Rumah Belajar ini di antaranya bahan
belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar,
animasi, video dan simulasi.
Kepala Pustekkom Kemendikbud, Ari Santoso, mengatakan Kelas Maya
merupakan dukungan bagi proses pembelajaran yang lebih terintegrasi,
baik dari sisi konten maupun proses interaksi antara guru dan murid.
"Kita tahu proses belajar mengajar tergantung pada peran guru. Karena
terbatasnya jumlah guru, maka guru bisa mengadakan kelas maya, dimana
muridnya bisa memilih guru itu dari mana saja, sehingga guru bisa
mengajar murid dari semua pelosok Indonesia," kata Ari menambahkan. (fat/jpnn)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar