Gandeng Unja untuk Jadikan Labor Peternakan
JAMBI
- Proyek Integrasi Sawit-Sapi di PTPN VI Jambi bakal akan dijadikan
program nasional. Menurut Menteri BUMN RI Dahlan Iskan, dia akan
mendorong lokasi proyek tersebut menjadi laboratorium peternakan
terbesar untuk dikelola Universitas Jambi (Unja).
“Kalau bicara soal daging, kita seperti tak berdaya.
Tahun lalu saja, kita harus impor 350 ribu sapi, belum daging. Nah, kita
ingin, target swasembada daging yang dicanangkan presiden terealisasi.
Dan, salah satu jalannya melalui proyek integrasi sawit-sapi ini,” jelas
Dahlan saat meninjau lokasi proyek integrasi sawit-sapi di Desa Ness,
Kamis (25/10) lalu.
Mantan CEO Jawa Pos (induk
Jambi Independent) ini menjelaskan, masalah sapi patut diperhatikan
secara serius. Itu mengingat kebutuhan akan daging selalu meningkat,
sementara stok daging nasional terbatas. Akhirnya, tidak sedikit APBN
terkuras untuk membeli sapi dan daging. “Coba kalau kita bisa produksi
sendiri, berapa triliun APBN dapat kita selamatkan,” katanya.
“Kalau
ini berhasil, maka Jambi jadi daerah pertama yang bakal mensuplai
daging terbesar skala nasional,” imbuhnya. Menurut Dahlan, sudah menjadi
tanggung jawabnya selaku orang nomor satu di BUMN untuk memikirkan
masalah ini. Sebab, tidak mungkin juga Negara yang berpenduduk lebih
dari 250 juta jiwa ini bergantung dari APBN saja. Itu jelas tidak cukup.
Indonesia butuh BUMN sebagai tangan lainnya. “BUMN harus jadi tangan
kedua pemerintah,” tegasnya.
Dahlan mengatakan,
sengaja memilih Jambi sebagai basis proyek integrasi ini. Selain wilayah
yang mendukung, fasilitas serta suplai pakan ternak juga mencukupi. Ia
juga bersyukur proyek yang telah dicanangkan delapan bulan lalu ini
sudah menampakkan hasil. Meski masih banyak yang perlu dibenahi,
utamanya masalah SDM pengelola.
“Saya nggak
nyangka proyek ini bisa jalan. Sebelum ke sini, saya sempat mengusulkan
agar PTPN VI belajar dari peternakan modern di Jawa Barat. Setelah saya
lihat, ternyata peternakan di sini lebih modern dari Jawa Barat. Nanti,
saya akan minta mereka belajar ke sini,” ujarnya.
Dahlan
melanjutkan, tahun berikutnya akan mengembangkan proyek tersebut dalam
tiga dimensi, yaitu integrasi Sawit-Sapi-Manusia. Konsepnya, integrasi
tersebut akan melibatkan warga sangat miskin di sekitar perusahaan.
“Nanti, satu rumah dapat bantuan satu sapi. Ini program untuk warga
miskin. Kita sediakan kandang, nanti mereka sendiri yang pelihara
sapinya. Tapi tidak boleh dibawa pulang. Sapi itu dipelihara secara
komunal. Sehingga ini akan sangat membantu sekali bagi warga miskin,”
bebernya.
Kepala PTPN VI Iskandar Sulaiman
mengatakan, proyek tersebut telah berhasil. Saat ini pihaknya sudah bisa
menjual 1.000 ekor sapi. Bahkan, untuk keperluan Idul Adha, sudah
terjual 350 ekor sapi. “Ada dua ribu ekor dengan komposisi 70 persen
sapi penggemukan, dan 30 persen sapi pengembangbiakan,” katanya.
Menurut
dia, dalam program tersebut PTPN VI Jambi menginvestasikan anggaran
senilai kurang lebih Rp 20 miliar. Rinciannya, Rp 8 miliar sebagai modal
pembelian sapi, dan Rp 12 miliar untuk pembangunan sarana kandang dan
lainnya. Program itu bertujuan untuk membantu pemerintah dalam upaya
swasembada daging.
Khusus di Jambi, menurut
dia, akan sangat membantu pemenuhan daging daerah. Di mana sebagian
besar konsumsi daging di Jambi lebih banyak didatangkan dari luar
daerah. Meski demikian, program itu bukan tanpa kendala. Salah satu
masalah yang masih dipelajari oleh PTPN VI adalah soal teknis
pemeliharaan.
Dari sisi harga jual juga tidak
berbeda dengan sapi pada umumnya, yakni antara Rp 8 juta-Rp10 juta per
ekor. “Tergantung berat dan jenis sapinya,” katanya.
Gubernur
Jambi Hasan Basri Agus (HBA), yang ikut meninjau ke lokasi mengaku
salut dan terima kasih atas gagasan Dahlan Iskan dalam integrasi
Sawit-Sapi ini. Menurutnya, proyek ini sebagai salah satu upaya
mendukung pencapaian swasembada ternak dan swasembada daging secara
nasional, khususnya di Provinsi Jambi.
HBA
mengungkapkan, saat ini Provinsi Jambi kekurangan 14.000 ekor sapi.
“Terima kasih PTPN VI telah berkontribusi untuk mengurangi kekurangan
tersebut melalui program integrasi sawit – sapi,” katanya.
Pantauan
di lapangan, Dahlan Iskan dan rombongan berkunjung ke lokasi proyek
integrasi sebelum matahari terbit sekitar pukul 05.00. Dalam peninjauan
ini, Dahlan yang didampingi gubernur, wakil gubernur dan Bupati Zumi
Zola, melihat langsung kondisi kandang, pengolahan pelepah sawit menjadi
pakan sapi dengan menggunakan mesin, serta berbincang-bincang langsung
dengan para tenaga kerja yang mengurus peternakan sapi tersebut.
Lokasi
integrasi tersebut merupakan bekas pabrik karet yang sejak 2007, mati.
Saat itu, lokasi ini akan dijadikan pabrik kompos dan ternak sapi.
Bahkan, Dahlan langsung mencoba sendiri dengan tangannya melumat pelepah
sawit untuk dijadikan pakan. Prose pembuatan pakan ternak 60 persennya
dari pelepah.
Selain daging, proyek integrasi
sawit-sapi itu juga menghasilkan pupuk kompos dan pakan jenis pellet.
Dahlan sempat heran melihat pengolahan pakan dalam bentuk pellet.
“Seumur-umur, baru kali ini saya lihat pakan jenis pellet,” katanya.
Dia
juga Heran ketika tahu bahwa kandang sapi tersebut tidak bau. Semua
sudut lokasi tak luput dari pantauannya. Terakhir dia melihat lokasi
karantina sapi yang sakit.
Salah satu arsitek
proyek ini, Faisal menjelaskan, keunggulan program integrasi sawit-sapi
terletak pada ketersediaan pakan yang memadai dari pemanfaatan pelepah
kelapa sawit dengan komposisi 50% sampai 60% dari pakan sapi (ransum).
“Kandang dan kotoran tidak berbau dan tidak ada lalat, karena komposisi
pakan yang baik dan kotoran sapi dalam 12 minggu (dicampur serat ampas
PKS) menjadi kompos bermutu tinggi yang dapat menghemat pupuk
anorganik,” jelasnya.
Sementara Rektor Unja,
yang turut hadir di lokasi mengatakan pihaknya bersedia bekerjasama
dengan PTPN untuk menjadikan lokasi ini sebagai laboratorium peternakan.
Apalagi, kata dia, selama ini Fakultas Peternakan Unja memang belum
memilik labor peternakan yang mumpuni.
“Saya sangat setuju dengan ide Pak Dahlan. Mahasiswa kita akan didorong untuk magang di sini,” ujarnya.
|
Permisi gan numpang promo, kami adalah peternak sapi di kota bumi lampung utara, bagi agan agan yg membutuhkan sapi bisa hubungi kami,, sedia sapi PO, bali, lumosin dan simetal, bakalan atau pun siap potong. Berminat hub abdul rosid 081325519917 pin 74cc1660
BalasHapus