Berusia 29 tahun, dia adalah menteri termuda di kabinet Norwegia.
(Dok. Partai Buruh Norwegia)
VIVAnews - Untuk
pertama kalinya dalam sejarah Norwegia, seorang Muslim ditunjuk menjadi
salah satu menteri di pemerintahan. Berusia 29 tahun, wanita Muslim ini
juga yang termuda dalam kabinet Perdana Menteri Jens Stoltenberg.
Diberitakan Ahram Online, Stoltenberg menunjuk Hadia Tajik menjadi menteri kebudayaan Norwegia pada Minggu, 23 September 2012. wanita muda keturunan Pakistan ini terpilih dalam reshuffle kabinet yang dilakukan pekan lalu.
Menjadi satu-satunya menteri keturunan asing di kabinet, Tajik mengatakan bahwa program pertamanya sebagai menteri adalah mempromosikan keberagaman budaya sebagai bagian keseharian rakyat Norwegia. Program ini, ujarnya, termasuk perlindungan terhadap hak-hak minoritas, baik itu hak budaya atau rasial, dan hak bagi wanita Muslim untuk berjilbab di tempat umum.
Bukannya tanpa penghalang. Program Tajik ini diperkirakan akan mendapatkan menentangan dari kelompok sayap kanan di parlemen. Apalagi, saat ini negara-negara di Eropa tengah berjuang dalam mempertahankan keberagaman di tengah gejolak ekstremisme golongan.
Paham ekstrem kanan inilah yang mendorong Anders Breivik membunuh 77 orang dalam dua penyerangan di Oslo dan pulau Utoya di negara ini tahun lalu. Breivik adalah anggota kelompok sayap kanan ekstrem yang anti imigran dan menganggap Islam sebagai musuh.
Lahir di Strand, Norwegia, 18 Juli 10983, Tajik ambil jurusan jurnalistik di Universitas Kingston, Inggris, dan melanjutkan Master di bidang hukum di Universitas Oslo tahun ini.
Tajik pernah memimpin Pergerakan Pekerja Muda antara tahun 1999 dan 2002. Dia juga bekerja sebagai penasehat politik di Kementerian Kehakiman Norwegia pada 2008-2009. Pada 2009, dia terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Buruh.
Diberitakan Ahram Online, Stoltenberg menunjuk Hadia Tajik menjadi menteri kebudayaan Norwegia pada Minggu, 23 September 2012. wanita muda keturunan Pakistan ini terpilih dalam reshuffle kabinet yang dilakukan pekan lalu.
Menjadi satu-satunya menteri keturunan asing di kabinet, Tajik mengatakan bahwa program pertamanya sebagai menteri adalah mempromosikan keberagaman budaya sebagai bagian keseharian rakyat Norwegia. Program ini, ujarnya, termasuk perlindungan terhadap hak-hak minoritas, baik itu hak budaya atau rasial, dan hak bagi wanita Muslim untuk berjilbab di tempat umum.
Bukannya tanpa penghalang. Program Tajik ini diperkirakan akan mendapatkan menentangan dari kelompok sayap kanan di parlemen. Apalagi, saat ini negara-negara di Eropa tengah berjuang dalam mempertahankan keberagaman di tengah gejolak ekstremisme golongan.
Paham ekstrem kanan inilah yang mendorong Anders Breivik membunuh 77 orang dalam dua penyerangan di Oslo dan pulau Utoya di negara ini tahun lalu. Breivik adalah anggota kelompok sayap kanan ekstrem yang anti imigran dan menganggap Islam sebagai musuh.
Lahir di Strand, Norwegia, 18 Juli 10983, Tajik ambil jurusan jurnalistik di Universitas Kingston, Inggris, dan melanjutkan Master di bidang hukum di Universitas Oslo tahun ini.
Tajik pernah memimpin Pergerakan Pekerja Muda antara tahun 1999 dan 2002. Dia juga bekerja sebagai penasehat politik di Kementerian Kehakiman Norwegia pada 2008-2009. Pada 2009, dia terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Buruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar