Pertandingan pencak silat (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, BANGKINANG - Sebanyak 169 aliran pencak silat
di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dikhawatirkan hilang. Karena
itu, regenerasi sangat diperlukan sebab aliran silat tersebut selama
ini hanya dikuasai para pesilat yang umurnya sudah tua.
"Masalah banyaknya aliran silat itu merupakan aset berharga untuk pembinaan pesilat muda. Karena, ada sekitar 169 aliran di daerah ini," kata Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumatera Barat, Fauzi Bahar, Rabu.
Ia mengatakan pesilat tua sebagai pewaris aliran tersebut belum menularkan keahliannya kepada pesilat muda. Sehingga, aset tersebut terancam hilang.
Masalah tersebut dinilai serius dan mengkhawatirkan. Karena jika pesilat tua itu meninggal, maka hilanglah aliran tersebut tanpa ada pewarisnya.
Oleh sebab itu, pihaknya tahun ini akan melakukan festival pencak silat se-Sumatera Barat. Mereka akan mengundang para pesilat tua yang memiliki aliran tersebut.
"Masalah banyaknya aliran silat itu merupakan aset berharga untuk pembinaan pesilat muda. Karena, ada sekitar 169 aliran di daerah ini," kata Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumatera Barat, Fauzi Bahar, Rabu.
Ia mengatakan pesilat tua sebagai pewaris aliran tersebut belum menularkan keahliannya kepada pesilat muda. Sehingga, aset tersebut terancam hilang.
Masalah tersebut dinilai serius dan mengkhawatirkan. Karena jika pesilat tua itu meninggal, maka hilanglah aliran tersebut tanpa ada pewarisnya.
Oleh sebab itu, pihaknya tahun ini akan melakukan festival pencak silat se-Sumatera Barat. Mereka akan mengundang para pesilat tua yang memiliki aliran tersebut.
Redaktur: Didi Purwadi
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar