Jumat, 05 Oktober 2012

Rahasia Turun Berat Badan 45 Kg Dalam 4 Bulan

img
Dok. Thinkstock
Jakarta - Menurunkan berat badan bukanlah hal yang mudah, apalagi jika dilakukan dalam waktu yang singkat. Namun bagi Edwin Velez, empat bulan adalah waktu yang cukup untuk menurunkan bobotnya sebanyak 45 kg.

Pria dengan tinggi badan 167 cm tersebut memiliki berat badan 136 kg saat ia berlibur di Kepulauan Bahama pada November 2011 lalu. Menyadari betapa gemuk dirinya setelah melihat foto-foto liburan, Velez pun bersumpah pada dirinya sendiri untuk menurunkan berat demi tampil lebih baik di liburan berikutnya yang ia rencanakan pada bulan Maret 2012. Namun ternyata, target tersebut bukan hanya ia raih melainkan berhasil dilampauinya.

Selain menghindari karbohidrat putih, Velez juga merubah pola makannya dengan menghindari gula, makanan berkarbonasi, dan semua makanan yang berwarna putih seperti kentang, roti tawar, pasta, dan nasi. Sebagai alternatif sehatnya, Velez mulai mengkonsumsi makanan yang berbahan gandum.

"Menjadi orang Hispanik membuat hal tersebut sangatlah sulit karena nasi, kacang-kacangan, tortilla, roti, dan pasta adalah bagian besar dari makanan kami," tutur pria 26 tahun itu dalam acara bincang-bincang Good Morning America. Bahkan saat hari Natal, Velez membuat sendiri makanannya dan membawanya pada acara keluarga sehingga keluarganya makan makanan khas Natal sedangkan dirinya memakan makanan dietnya.

Selain mengonsumsi makanan sehat dan minum air putih, olahraga juga memegang peranan besar dalam penurunan berat badan Velez. Pada awal diet, setiap harinya ia berjalan dua kali sehari yaitu pada pagi dan siang hari karena Velez masih merasa malu untuk pergi ke gym. Setelah itu Velez mulai melakukan olahraga jogging dan saat berat badannya kian menyusut, akhirnya Velez mulai mendaftar di gym untuk menambahkan angkat besi dan latihan cardio sebagai rutinitas olahraga sehari-hari.

Kini setelah 6 bulan berlalu dari target awal, Velez memiliki berat badan 70 kg dan tetap menjaga gaya hidup sehat. "Itu bukanlah diet, tapi lebih kepada penggantian gaya hidup," tutur Velez.


(fer/fer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar