Selasa, 23 Oktober 2012

Kisah sidak Bang Ali, tampar anak direktur tiga kali


Kisah sidak Bang Ali, tampar anak direktur tiga kali

Soal inspeksi mendadak, bolehlah Jokowi disamakan dengan Gubernur legendaris DKI Jakarta, Ali Sadikin. Ali Sadikin sering melakukan sidak dan memonitor langsung berbagai proyek di Jakarta.
Maka para birokrat dan kontraktor proyek pun tak bisa asal-asalan bekerja. Salah sedikit Bang Ali akan naik pitam.
Bang Ali membangun gedung sekolah, taman rekreasi, puskesmas, jembatan penyeberangan, hingga hotel bertaraf internasional. Dalam setiap proyek, Bang Ali selalu turun langsung meninjau pengerjaannya.
Di sebuah proyek, Bang Ali terkejut bukan main. Ternyata pembangunan proyek itu macet lantaran kontraktor terlambat memasok semen. Bang Ali pun segera mengecek permasalahannya. Demikian ditulis dalam memoar Bang Ali karya Ramadhan KH.
Ternyata direktur perusahaan itu melanggar kontrak. Harusnya dia mengirim semen langsung dari pabriknya, bukan dari grosir atau tangan ketiga. Tentu saja hal ini memperlambat pekerjaan.
Maka Bang Ali minta agar direktur perusahaan pemasok semen itu dipanggil. Pada panggilan pertama dan kedua, direktur itu mangkir. Baru pada panggilan ketiga sang direktur hadir. Orangnya ternyata masih muda.
Bang Ali bertanya kenapa sampai terlambat. Apakah dia tidak sadar bahwa proyek ini untuk kepentingan warga ibukota? Ternyata jawabannya berbelit-belit dan tidak jelas. Bang Ali pun naik pitam. Plak! Dia menampar direktur itu. Tidak cukup sekali, Bang Ali menamparnya tiga kali. Plak! Plak! Plak!
"Saya marah sekali, saya tempeleng dia tiga kali. Barulah dia berjanji akan segera memenuhi kontraknya. Benar juga, pada hari berikutnya kiriman semen sudah masuk ke proyek," kata Bang Ali.
Beberapa hari kemudian, telepon berdering di kantor Gubernur. Rupanya ayah sang direktur yang menelepon. Ajudan Bang Ali yang mengangkatnya. Si ayah malah berterima kasih pada Bang Ali karena menempeleng anaknya.
"Tolong sampaikan terima kasih saya pada Pak Gubernur. Bapak Gubernur telah mengajar anak saya," katanya.
[ian]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar