Sabtu, 27 Oktober 2012

Sapi Jambi Bakal Jadi Proyek Strategis Nasional






Gandeng Unja untuk Jadikan Labor Peternakan
JAMBI - Proyek Integrasi Sawit-Sapi di PTPN VI Jambi bakal akan dijadikan program nasional. Menurut Menteri BUMN RI Dahlan Iskan, dia akan mendorong lokasi proyek tersebut menjadi laboratorium peternakan terbesar untuk dikelola Universitas Jambi (Unja).
“Kalau bicara soal daging, kita seperti tak berdaya. Tahun lalu saja, kita harus impor 350 ribu sapi, belum daging. Nah, kita ingin, target swasembada daging yang dicanangkan presiden terealisasi. Dan, salah satu jalannya melalui proyek integrasi sawit-sapi ini,” jelas Dahlan saat meninjau lokasi proyek integrasi sawit-sapi di Desa Ness, Kamis (25/10) lalu.
Mantan CEO Jawa Pos (induk Jambi Independent) ini menjelaskan, masalah sapi patut diperhatikan secara serius. Itu mengingat kebutuhan akan daging selalu meningkat, sementara stok daging nasional terbatas. Akhirnya, tidak sedikit APBN terkuras untuk membeli sapi dan daging. “Coba kalau kita bisa produksi sendiri, berapa triliun APBN dapat kita selamatkan,” katanya.
“Kalau ini berhasil, maka Jambi jadi daerah pertama yang bakal mensuplai daging terbesar skala nasional,” imbuhnya. Menurut Dahlan, sudah menjadi tanggung jawabnya selaku orang nomor satu di BUMN untuk memikirkan masalah ini. Sebab, tidak mungkin juga Negara yang berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa ini bergantung dari APBN saja. Itu jelas tidak cukup. Indonesia butuh BUMN sebagai tangan lainnya. “BUMN harus jadi tangan kedua pemerintah,” tegasnya.
Dahlan mengatakan, sengaja memilih Jambi sebagai basis proyek integrasi ini. Selain wilayah yang mendukung, fasilitas serta suplai pakan ternak juga mencukupi. Ia juga bersyukur proyek yang telah dicanangkan delapan bulan lalu ini sudah menampakkan hasil. Meski masih banyak yang perlu dibenahi, utamanya masalah SDM pengelola.
“Saya nggak nyangka proyek ini bisa jalan. Sebelum ke sini, saya sempat mengusulkan agar PTPN VI belajar dari peternakan modern di Jawa Barat. Setelah saya lihat, ternyata peternakan di sini lebih modern dari Jawa Barat. Nanti, saya akan minta mereka belajar ke sini,” ujarnya.
Dahlan melanjutkan, tahun berikutnya akan mengembangkan proyek tersebut dalam tiga dimensi, yaitu integrasi Sawit-Sapi-Manusia. Konsepnya, integrasi tersebut akan melibatkan warga sangat miskin di sekitar perusahaan. “Nanti, satu rumah dapat bantuan satu sapi. Ini program untuk warga miskin. Kita sediakan kandang, nanti mereka sendiri yang pelihara sapinya. Tapi tidak boleh dibawa pulang. Sapi itu dipelihara secara komunal. Sehingga ini akan sangat membantu sekali bagi warga miskin,” bebernya.
Kepala PTPN VI Iskandar Sulaiman mengatakan, proyek tersebut telah berhasil. Saat ini pihaknya sudah bisa menjual 1.000 ekor sapi. Bahkan, untuk keperluan Idul Adha, sudah terjual 350 ekor sapi. “Ada dua ribu ekor dengan komposisi 70 persen sapi penggemukan, dan 30 persen sapi pengembangbiakan,” katanya.
Menurut dia, dalam program tersebut PTPN VI Jambi menginvestasikan anggaran senilai kurang lebih Rp 20 miliar. Rinciannya, Rp 8 miliar sebagai modal pembelian sapi, dan Rp 12 miliar untuk pembangunan sarana kandang dan lainnya. Program itu bertujuan untuk membantu pemerintah dalam upaya swasembada daging.
Khusus di Jambi, menurut dia, akan sangat membantu pemenuhan daging daerah. Di mana sebagian besar konsumsi daging di Jambi lebih banyak didatangkan dari luar daerah. Meski demikian, program itu bukan tanpa kendala. Salah satu masalah yang masih dipelajari oleh PTPN VI adalah soal teknis pemeliharaan.
Dari sisi harga jual juga tidak berbeda dengan sapi pada umumnya, yakni antara Rp 8 juta-Rp10 juta per ekor. “Tergantung berat dan jenis sapinya,” katanya.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA), yang ikut meninjau ke lokasi mengaku salut dan terima kasih atas gagasan Dahlan Iskan dalam integrasi Sawit-Sapi ini. Menurutnya, proyek ini sebagai salah satu upaya mendukung pencapaian swasembada ternak dan swasembada daging secara nasional, khususnya di Provinsi Jambi.
HBA mengungkapkan, saat ini Provinsi Jambi kekurangan 14.000 ekor sapi. “Terima kasih PTPN VI telah berkontribusi untuk mengurangi kekurangan tersebut melalui program integrasi sawit – sapi,” katanya.
Pantauan di lapangan, Dahlan Iskan dan rombongan berkunjung ke lokasi proyek integrasi sebelum matahari terbit sekitar pukul 05.00. Dalam peninjauan ini, Dahlan yang didampingi gubernur, wakil gubernur dan Bupati Zumi Zola, melihat langsung kondisi kandang, pengolahan pelepah sawit menjadi pakan sapi dengan menggunakan mesin, serta berbincang-bincang langsung dengan para tenaga kerja yang mengurus peternakan sapi tersebut.
Lokasi integrasi tersebut merupakan bekas pabrik karet yang sejak 2007, mati. Saat itu, lokasi ini akan dijadikan pabrik kompos dan ternak sapi.  Bahkan, Dahlan langsung mencoba sendiri dengan tangannya melumat pelepah sawit untuk dijadikan pakan. Prose pembuatan pakan ternak 60 persennya dari pelepah.
Selain daging, proyek integrasi sawit-sapi itu juga menghasilkan pupuk kompos dan pakan jenis pellet. Dahlan sempat heran melihat pengolahan pakan dalam bentuk pellet. “Seumur-umur, baru kali ini saya lihat pakan jenis pellet,” katanya.
Dia juga Heran ketika tahu bahwa kandang sapi tersebut tidak bau. Semua sudut lokasi tak luput dari pantauannya. Terakhir dia melihat lokasi karantina sapi yang sakit.
Salah satu arsitek proyek ini, Faisal menjelaskan, keunggulan program integrasi sawit-sapi terletak pada ketersediaan pakan yang memadai dari pemanfaatan pelepah kelapa sawit dengan komposisi 50% sampai 60% dari pakan sapi (ransum). “Kandang dan kotoran tidak berbau dan tidak ada lalat, karena komposisi pakan yang baik dan kotoran sapi dalam 12 minggu (dicampur serat ampas PKS) menjadi kompos bermutu tinggi yang dapat menghemat pupuk anorganik,” jelasnya.
Sementara Rektor Unja, yang turut hadir di lokasi mengatakan pihaknya bersedia bekerjasama dengan PTPN untuk menjadikan lokasi ini sebagai laboratorium peternakan. Apalagi, kata dia, selama ini Fakultas Peternakan Unja memang belum memilik labor peternakan yang mumpuni.
“Saya sangat setuju dengan ide Pak Dahlan. Mahasiswa kita akan didorong untuk magang di sini,” ujarnya.

1 komentar:

  1. Permisi gan numpang promo, kami adalah peternak sapi di kota bumi lampung utara, bagi agan agan yg membutuhkan sapi bisa hubungi kami,, sedia sapi PO, bali, lumosin dan simetal, bakalan atau pun siap potong. Berminat hub abdul rosid 081325519917 pin 74cc1660

    BalasHapus