Kamis, 25 Oktober 2012

Anti-Penuaan? Ini Hormon-hormon yang Perlu Anda Perhatikan



ilustrasi (foto: Thinkstock)

Jakarta, Seiring dengan bertambahnya usia, sejumlah gejala penuaan seperti kerutan di kulit, sendi yang melemah dan tulang keropos tak bisa dihindari oleh siapapun. Beruntung banyak pakar yang telah menemukan kunci anti-penuaan dengan menggunakan sejumlah hormon yang dimiliki manusia sendiri.

Biasanya hormon yang sering dikaitkan dengan proses penuaan adalah hormon pertumbuhan dan DHEA tapi sebenarnya ada beberapa hormon lain yang penting untuk mengelola hal itu. Jika keseimbangan kesemua hormon ini hancur maka dampak negatifnya akan dirasakan oleh tubuh Anda, lebih-lebih terhadap proses penuaan.

Berikut 5 jenis hormon yang diperlukan tubuh untuk mencegah penuaan seperti dilansir dari foxnews, Kamis (25/10/2012).

1. DHEA
DHEA adalah hormon prekursor yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini memainkan peran krusial dalam membentuk hormon seks yaitu estrogen dan testosteron, termasuk sebagai 'bahan bakar' untuk perubahan dan kematangan fisik.

Pada pertengahan hingga menjelang akhir usia 20-an, DHEA mulai mengalami penurunan sehingga muncullah proses penuaan. Itulah mengapa saat mencapai usia 70, secara umum Anda hanya memiliki kurang dari 10 persen DHEA pada usia 20-an.

Untuk mengatasi penurunan hormon ini, Anda dapat menjalani terapi dengan menggunakan DHEA. Terapi ini juga bermanfaat untuk mengobati gangguan autoimun, obesitas, demensia, osteoporosis dan kelelahan kronis.

2. Progesterone
Progesterone memainkan beberapa fungsi penting di dalam tubuh, baik pria maupun wanita, misalnya saja mengatur jam biologis serta meningkatkan kekebalan dan fungsi otak. Namun secara khusus, progesterone merupakan hormon penting bagi proses reproduksi wanita.

Sayangnya, banyak wanita yang mengalami fluktuasi atau naik turun kadar progesterone dalam seumur hidupnya sehingga jika terjadi ketidakseimbangan akan menyebabkan gejala-gejala yang seringkali dikaitkan dengan penuaan seperti kurang tidur, mood yang berubah-ubah dan pikiran yang ngelantur (foggy thinking).

Jika dibiarkan, rendahnya kadar progesterone dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol dan hormon-hormon seks yang akan memicu gangguan fungsi kekebalan dan masalah lain yang berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon.

3. Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan atau HGH (human growth hormone) dikeluarkan oleh kelenjar pituitari dan krusial bagi pertumbuhan serta pemeliharaan organ dan jaringan, terutama pada anak-anak. HGH juga meningkatkan pertumbuhan jaringan, massa otot dan memperkuat kepadatan tulang untuk seumur hidup.

Terapi hormon dengan HGH paling sering digunakan untuk mengobati anak-anak yang pertumbuhannya terganggu atau remaja yang menderita kekurangan hormon. Terkadang HGH dibutuhkan untuk mengobati ketidakseimbangan hormon pada orang dewasa, tapi hal ini sangat jarang terjadi.

Satu-satunya formulasi HGH yang disetujui oleh FDA berbentuk bubuk dengan larutan pengencer yang dapat digunakan sebagai suntikan. Tapi ada juga beberapa jenis HGH berbentuk semprotan dan pil tanpa resep yang terbukti efektif.

4. Testosterone
Testosterone adalah hormon penting dalam kelompok hormon yang dikenal dengan nama androgen. Meski lebih sering dikaitkan dengan pria, testosterone berfungsi pada pria maupun wanita.

Pada pria, hormon ini membuat suara pria menjadi lebih dalam selama masa pubertas, merangsang pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh, meningkatkan gairah seksual serta bertanggung jawab terhadap produksi sperma. Dalam proses penuaan, testosterone berkontribusi terhadap penurunan energi, daya ingat, mood, massa otot, kekuatan tubuh serta stamina dan performa seksual pria.

Namun wanita harus lebih bisa menjaga kadar testosterone-nya agar tetap seimbang karena memainkan peran penting dalam menentukan mood, energi, berat badan dan gairah seksualnya.

Pasalnya, tanpa kadar testosterone yang memadai, wanita akan kesulitan memperoleh dan mempertahankan massa tubuhnya. Tak heran jika testosterone menurun seiring dengan bertambahnya usia, hal ini akan mempengaruhi pengelolaan berat badan dan gairah seksual wanita.

5. Estrogen
Estrogen mencakup tiga hormon utama yaitu estradiol, estrone dan estriol. Masing-masing memiliki struktur dan fungsi kimiawi yang berbeda-beda. Namun sama halnya dengan testosterone, estrogen berperan penting dalam fisiologi pria dan wanita. Kendati begitu, estrogen lebih banyak berperan dalam proses penuaan pada wanita ketimbang pria.

Fungsi utama dari estrogen dalam tubuh wanita adalah untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual dan reproduksi, menyebabkan perubahan payudara selama masa remaja dan masa kehamilan serta membantu pertumbuhan lapisan rahim selama fase folikuler dalam siklus menstruasi.

Tak hanya itu, estrogen juga bertanggung jawab terhadap ratusan fungsi lainnya dalam tubuh wanita, diantaranya melindungi wanita dari penyakit jantung dan kanker usus besar serta mengatur sejumlah hal dalam proses metabolisme seperti kadar kolesterol dan pertumbuhan tulang.

Tapi pada pria, estrogen berfungsi untuk membantu memfasilitasi berbagai perubahan fisik selama masa puber seperti munculnya bulu dada dan rambut di wajah, pertumbuhan otot dan suara yang mendalam. Estrogen juga membantu melindungi kulit dan otak pria.


(vit/vit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar