"Jangan ngelamun, nanti kesambet!"
Well, Anda pasti sering mendengar peringatan itu saat pikiran sedang melanglang buana ke dimensi lain. Meskipun keduanya tidak berhubungan, setidaknya Anda memang harus mengurangi kebiasaan melamun. Pasalnya penelitian terbaru menyebutkan suka melamun memberi dampak tertentu pada kondisi fisik.
Seperti yang dilansir dari Prevention, peneliti dari University of California, San Fransisco, tepatnya menyelidiki tentang telomere. Telomere adalah penutup pada ujung kromosom yang melindungi materi genetik dari kerusakan.
Selama bertahun-tahun, telomere dijadikan patokan untuk menandai penuaan pada manusia. Telomere semakin pendek seiring bertambahnya usia, dan telomere pendek meningkatkan risiko serangan penyakit hingga kematian.
Untuk memastikan kaitan antara melamun dengan ukuran telomere, peneliti melibatkan 239 wanita berpendidikan di atas usia 50 tahun. Dari analisis tersebut, terbukti bahwa orang yang suka melamun cenderung punya telomere yang pendek. Kenapa bisa begitu?
Rupanya kebiasaan melamun tidak bisa disepelekan. Sebab kebanyakan rasa tidak bahagia menjadi pemicu utama kenapa seseorang melamun. Mudah rasanya memikirkan hal lain daripada sesuatu yang membuat seseorang tersebut sakit hati.
"Sebaiknya temukan cara untuk mengatasi masalah dan hal-hal yang mengganggu pikiran daripada melamun," tulis peneliti dalam jurnal Clinical Psychological Science.
Sebelumnya, penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh para ahli dari Brigham and Women's Hospital di Boston. Menurut mereka, cemas berlebihan juga membuat telomere memendek dan mempercepat penuaan seseorang.
Well, Anda pasti sering mendengar peringatan itu saat pikiran sedang melanglang buana ke dimensi lain. Meskipun keduanya tidak berhubungan, setidaknya Anda memang harus mengurangi kebiasaan melamun. Pasalnya penelitian terbaru menyebutkan suka melamun memberi dampak tertentu pada kondisi fisik.
Seperti yang dilansir dari Prevention, peneliti dari University of California, San Fransisco, tepatnya menyelidiki tentang telomere. Telomere adalah penutup pada ujung kromosom yang melindungi materi genetik dari kerusakan.
Selama bertahun-tahun, telomere dijadikan patokan untuk menandai penuaan pada manusia. Telomere semakin pendek seiring bertambahnya usia, dan telomere pendek meningkatkan risiko serangan penyakit hingga kematian.
Untuk memastikan kaitan antara melamun dengan ukuran telomere, peneliti melibatkan 239 wanita berpendidikan di atas usia 50 tahun. Dari analisis tersebut, terbukti bahwa orang yang suka melamun cenderung punya telomere yang pendek. Kenapa bisa begitu?
Rupanya kebiasaan melamun tidak bisa disepelekan. Sebab kebanyakan rasa tidak bahagia menjadi pemicu utama kenapa seseorang melamun. Mudah rasanya memikirkan hal lain daripada sesuatu yang membuat seseorang tersebut sakit hati.
"Sebaiknya temukan cara untuk mengatasi masalah dan hal-hal yang mengganggu pikiran daripada melamun," tulis peneliti dalam jurnal Clinical Psychological Science.
Sebelumnya, penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh para ahli dari Brigham and Women's Hospital di Boston. Menurut mereka, cemas berlebihan juga membuat telomere memendek dan mempercepat penuaan seseorang.
[riz]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar