BERLIN - Ilmuwan dari
Universitas Kiel dan Hamburg University of Technology, Jerman menemukan
materi paling ringan di dunia. Aerographite memiliki berat hanya 0,2
miligram per satu sentimeter kubik. Itu berarti materi ini empat kali
lebih ringan dari air dan udara.
Sebagai perbandingan, Air 5,000 kali lebih padat daripada Aerographite dan Aerographite enam kali lebih ringan dari udara. Unsur inipun sangat terang dan sangat sulit untuk bekerja dengannya di laboratorium normal. Setiap gerakan kecil di laboratorium dapat membuat angin yang berhembus materi di sekitar.
"Jika Anda ingin memiliki satu kilogram bahan itu, ukurannya seperti rumah atau menara. Meski hanya satu kilogram tapi karena ukurannya besar anda akan membutuhkan sekitar 14 mobil jika Anda ingin untuk mengangkutnya," kata sang peneliti Matthias Mecklenburg seperti dikutip euronews (26/12).
Karena ringan dan memiliki permukaan relatif lebih luas permukaan, aerographite dapat memungkinkan membentuk banyak baterai lithium-ion yang lebih ringan. Ini dapat digunakan untuk pakaian tahan air, komputer yang super ringan, untuk udara dan air filtrasi, serta membuat pelindung satelit.(esy/jpnn)
Sebagai perbandingan, Air 5,000 kali lebih padat daripada Aerographite dan Aerographite enam kali lebih ringan dari udara. Unsur inipun sangat terang dan sangat sulit untuk bekerja dengannya di laboratorium normal. Setiap gerakan kecil di laboratorium dapat membuat angin yang berhembus materi di sekitar.
"Jika Anda ingin memiliki satu kilogram bahan itu, ukurannya seperti rumah atau menara. Meski hanya satu kilogram tapi karena ukurannya besar anda akan membutuhkan sekitar 14 mobil jika Anda ingin untuk mengangkutnya," kata sang peneliti Matthias Mecklenburg seperti dikutip euronews (26/12).
Karena ringan dan memiliki permukaan relatif lebih luas permukaan, aerographite dapat memungkinkan membentuk banyak baterai lithium-ion yang lebih ringan. Ini dapat digunakan untuk pakaian tahan air, komputer yang super ringan, untuk udara dan air filtrasi, serta membuat pelindung satelit.(esy/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar