Senin, 21 Januari 2013

Viagra Bisa Mengurangi Timbunan Lemak





Ilustrasi. Foto: Getty Image
JAKARTA - Viagra, pil biru ternyata tidak hanya mampu mendongkrak kemampuan seksual pria, tetapi juga mampu membakar lemak yang biasa menimbun di pinggang para lelaki. Para peneliti meyakini hal ini sebagai efek samping yang menguntungkan bagi para penggunanya.

Dalam penelitian itu, ditemukan zat yang berhasil mengubah sel-sel yang tidak bibutuhkan berupa lemak putih menjadi lemak krim. Ini akan lebih mudah dibakar dan tidak lagi disimpan di pinggang. Hebatnya lagi, zat ini juga mengurangi risiko komplikasi lain yang disebabkan oleh obesitas seperti peradangan, yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

"Sildenafil (Viagra) tidak hanya mampu meminimalisir masalah ereksi, tetapi juga dapat mengurangi risiko kenaikan berat badan yang berlebihan," kata Profesor Alexander Pfeifer dari Universitas Bonn yang memimpin penelitian ini, seperti dilansir Daily Mail, akhir pekan lalu.

Para peneliti memang menggunakan tikus. Dalam penelitian itu, tikus yang diberikan obat Viagra menjadi resisten terhadap obesitas bila diberi diet tinggi lemak. Tikus yang diujicoba ini diteliti dalam waktu 7 hari.

"Efek yang cukup menakjubkan," kata Dr Ana Kilic, peneliti lainnya.

Ditambahkan, Sildenafil meningkatkan konversi sel lemak putih, yang ditemukan di "area masalah" manusia, yang menjadi krim pada hewan.

"Sel-sel lemak krim membakar energi dari makanan yang ditelan dan mengubahnya menjadi panas," tambah Prof Pfeifer.

Karena sel-sel lemak krim dapat "mencairkan lemak" maka diharapkan mampu melawan obesitas.

Para peneliti menemukan obat juga mencegah sel-sel lemak putih dari peningkatan dalam ukuran dan melepaskan hormon yang pada gilirannya menyebabkan peradangan. Hal ini berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker dan diabetes.

"Tampaknya bahwa sildenafil mencegah sel-sel lemak dalam tikus," kata Prof Pfeifer lagi.

Hanya saja, hasil penelitian ini masih memerlukan pembuktian lebih banyak lagi pada studi berikutnya.

Sekadar informasi, lebih dari setengah miliar orang di seluruh dunia memiliki masalah kelebihan berat badan. Sebuah survei yang diterbitkan tahun lalu mengungkapkan bahwa lebih dari seperempat orang dewasa (26 persen) di Inggris mengalami obesitas. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit yang berpotensi mengancam nyawa, seperti kanker, penyakit jantung serta diabetes tipe 2.

"Kami sedang dalam tahap penelitian dasar, dan semua studi telah secara eksklusif dilakukan pada tikus," kata Prof Pfeifer.

Penelitian lebih lanjut akan diperlukan sampai obat berpotensi cocok untuk mengurangi sel-sel lemak putih pada manusia akan ditemukan.

Hasilnya, dilaporkan dalam kaitannya dengan Max Planck Institute telah dipublikasikan dalam  Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology.(fuz/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar