Rabu, 19 September 2012

Hanya Orang-orang Inilah yang Tahu Mana Gadis Perawan atau Tidak


(Foto: thinkstock)

Jakarta, Dalam budaya ketimuran, keperawanan gadis masih dijunjung tinggi di masyarakat. Gadis perawan memiliki nilai lebih di mata jejaka yang sedang mencari pendamping.

Mencari tahu keperawanan bukan perkara gampang, hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan mengecek organ kelamin sang gadis.

Definisi keperawanan sendiri sebenarnya adalah belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun dalam praktiknya, pemahaman ini dipersempit sebagai kondisi selaput dara yang masih utuh. Jika si gadis pernah melakukan hubungan seks, maka selaput daranya dipastikan sudah koyak.

Tapi banyak orang mengklaim tanda-tanda gadis perawan atau tidak bisa terlihat secara kasat mata. Padahal hanya orang-orang tertentu saja yang tahu karena terkait dengan profesinya.

Tes untuk mengetahui keperawanan dapat dilakukan di klinik kebidanan, rumah sakit atau praktik dokter spesialis kandungan. Caranya sebenarnya mudah dan tidak memerlukan alat khusus, hanya diperlukan kejelian mata dari si ahli.

"Tidak ada profesi yang secara khusus ditugaskan mengetes keperawanan. Biasanya sih dilakukan oleh dokter kandungan, tergantung dari indikasinya. Umumnya pemeriksaan ini dilakukan untuk keperluan penyidikan, misalnya untuk visum," kata Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), MARS, dokter spesialis kandungan dari RS Ibu dan Anak Sentosa, Bogor kepada detikhealth, Rabu (19/9/2012).

Dengan begitu orang tahu seseorang perawan atau tidak hanyalah petugas kesehatan yang memeriksa alat reproduksi si perempuan yang bersangkutan.

Selaput dara merupakan sebuah lapisan yang terletak sekitar 1-2 cm dari mulut vagina. Umumnya bagian tengah selaput berlubang untuk keluarnya darah haid. Namun ada juga selaput dara yang bentuknya seperti jaring sehingga memiliki beberapa lubang atau celah.

Selaput dara bisa robek saat terjadi hubungan seksual, bisa juga koyak bila terjadi kecelakaan saat berolahraga berat atau masturbasi dengan menggunakan alat juga dapat merusak selaput dara. Robekan selaput dara akibat hubungan seks umumnya bisa terjadi di banyak tempat. Berbeda dengan cedera yang hanya merobek selaput dara pada satu arah saja.

"Pemeriksaan selaput dara bisa dilakukan teknik tertentu tanpa menggunakan alat, hanya secara visual saja dapat kelihatan," kata dr Frits.

Dr Frits juga menegaskan bahwa selaput dara yang robek belum tentu menjadi indikasi seorang gadis tak lagi perawan. Yang paling penting adalah ketulusan pasangan untuk mencintai dan mempercayai pasangannya.





(pah/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar