Rabu, 12 September 2012

Bermain Dapat Mengurangi Obesitas Anak


foto
Syahira (tengah), murid kelas III Sekolah Dasar Al-Azhar Kelapa Gading yang mengalami obesitas pada masa kanak, Jakarta, Selasa (10/03). [TEMPO/Arif Fadillah : AFS20090310]

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan biarkan anak Anda keseringan bermain game, komputer, atau bahkan membaca seharian. Biarkan anak bermain kurang lebih 60 menit. Selain dapat menjadikan anak lebih bahagia, bermain di luar ruangan bisa mengurangi obesitas pada anak.

Ahli Gizi dari Persatuan Dokter Gizi Medik dan Persatuan Dokter Gizi Klinis Indonesia, Elvina Karyadi, salah satu sebab kelebihan berat badan pada anak adalah kurangnya aktifitas yang dilakukan anak. "Empat puluh delapan persen jumlah anak Indonesia dan rata-rata berusia kurang dari sepuluh tahun kurang beraktifitas, akibatnya mereka obese," ujar Elvina dalam acara peluncuran cemilan sehat "SOYlution" di restoran Kembang Goela, Rabu 12 September 2012.

Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan University of Michigan C.S.Mott Children’s Hospital National menyebutkan, masalah kesehatan terbesar yang dihadapi anak-anak di tahun 2012 ini adalah sikap anak yang malas atau kurang gerak atau olahraga. Kemalasan ini ternyata memberikan dampak panjang pada kehidupan anak selanjutnya.

Selain mengalami obesitas, anak yang malas bergerak cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol, serta gula darah yang lebih tinggi dibandingkan anak yang rajin bergerak. Kondisi statis anak juga berbahaya bagi jantungnya karena fungsi jantung jadi jarang digunakan secara maksimal.

Anak yang hanya menghabiskan waktunya untuk menonton televisi dan bermain game, kemampuan motoriknya turun sembilan kali lebih rendah dibanding anak-anak yang menghabiskan waktunya di luar ruangan. Penurunan ini terjadi biasanya pada anak yang berusia 9-12 tahun.

Anak-anak yang kelebihan berat badan tidak hanya menjadi beban bagi dirinya sendiri, tapi juga negara. Ini menimbulkan masalah baru di Indonesia yang disebut "Double Burden" atau beban ganda. "Jadi beban negara bukan hanya anak-anak yang kurang gizi, tapi juga anak-anak yang kelebihan berat badan," ujar Elvina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar