Pramod, ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin mengatakan bahwa dampak negatif tidur setelah sahur antara lain perut akan jadi buncit, karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.
Juga akan terjadi refluks, dimana jika anda langsung tidur setelah sahur, maka makanan anda yang belum sepenuhnya dicerna, bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks), karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur.
"Jika terjadi refluks, maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit," kata Pramono, seperti yang dilansir laman Bubblews, Jumat (12/7).
Normalnya isi lambung akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung akan terhambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan, seperti mencret atau sembelit, tergantung bahan makanan yang kita makan.
Meningkatnya resiko terkena stroke juga bisa saja terjadi kalau kita tidur setelah sahur. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa, orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.
Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur, atur saja minimal 2 jam setelah makan sahur baru tidur. Tak heran jika banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan .
Nabi Muhammad SAW telah memberikan tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan, dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsyak, sehingga secara logika setelah sahur maka langsung dilanjutkan ibadah sholat subuh dan jika setelah sholat subuh dilanjutkan dengan wirid yang cukup panjang, maka matahari telah terbit dan sudah waktunya untuk bekerja.
Nah, masih nekad tidur setelah sahur?(fny/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar