Minggu, 24 Maret 2013

Ical Pilih Joko Widodo sebagai Cawapres


 

Watermark image

Palmerah, Wartakotalive.com
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi Partai Golkar akan lebih kepincut menyandingkan Joko Widodo ketimbang Mahfud MD, sebagai calon Wakil Presiden untuk mendampingi calon Presiden Aburizal Bakrie.

Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, menilai, Golkar bisa melakukan itu jika hasil survei perolehan suara 22.2 persen bertahan sampai pemilu legislatif 2014. Sehingga tanpa koalisi Golkar sudah bisa menentukan sendiri capres dan cawapresnya.

Golkar dengan capres Aburizal sepertinya akan mengikuti jejak Susilo Bambang Yudhoyono dan Demokrat pada Pemilu 2009 lalu memilih cawapres nonpartai, dengan pertimbangan mengisi kekurangan capres.

"Ada dua nama nonpartai yang ditimbang Golkar yaitu Joko Widodo dan Mahfud MD. Jika dua nama bersedia, Golkar dan Aburizal lebih memilih Jokowi dibanding Mahfud," ujar Adjie di kantor LSI, Jakarta Timur, Minggu (17/3/2013).

Pemilihan nama Jokowi selain karena popularitasnya, juga mampu mengisi perimbangan kekuatan pemilih berdasar etnis Jawa-non-Jawa. Apalagi, hasil survei, Jokowi sebagai cawapres primadona dengan perolehan suara 35.2 persen.

Diakuinya, sosok Jokowi mentok sampai cawapres. Kendati sebagai kader PDI Perjuangan, tak mungkin diplot sebagai capres karena partai berlambang banteng gemuk ini dominan memilih Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum.

Sampai saat ini sulit membayangkan Jokowi mendapat restu dan dukungan sebagai capres. Karena capres PDI P berasal dari petinggi partai.

Sebelumnya, LSI memotret kemungkinan tiga koalisi dalam Pemilu 2014 nanti, yakni pasangan Aburizal Bakrie-Jokowi mendapat dukungan 36.0 persen responden, Megawati-Kalla 22.9 persen, dan Prabowo-Hatta Rajasa dengan dukungan 10.1 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar