Selasa, 25 Desember 2012

Capres dari Depok: Saya tidak cari sensasi!


Capres dari Depok: Saya tidak cari sensasi!
 


Mendeklarasikan diri sebagai capres dari jalur perseorangan, Handoyo Noto Prodjo tak mau disebut mencari sensasi. Dia serius maju sebagai capres bahkan sudah menyiapkan nama-nama yang akan duduk di kabinetnya jika dia terpilih sebagai presiden.

"Saya memberanikan diri, walaupun ini dinilai mencari sensasi. Awalnya istri saya ketawa, dia bilang ini ide gila," kata bapak empat anak yang akrab disapa Hanoto ini dalam perbincangan dengan merdeka.com, Rabu (26/12).

Hanoto pun sadar peluangnya kecil karena undang-undang yang ada, sejauh ini belum mengakomodasi capres dari jalur perseorangan. Langkahnya ini, lanjut dia, merupakan semacam tes untuk mengetahui respons publik terhadap capres alternatif yang bukan berasal dari partai politik.

"Saya ingin menunjukkan, bahwa capres itu tidak harus berasal dari partai politik. Saya tidak punya kaitan apa-apa dengan parpol, jadi tidak ada beban dan ewuh pakewuh jika saya terpilih nanti," tuturnya.

Hanoto pun berharap, partai politik, DPR, hingga Mahkamah Konstitusi tidak alergi terhadap capres independen. "Di tingkat II (bupati/wali kota) dan tingkat I (gubernur) diperbolehkan calon dari independen. Kenapa untuk capres tidak bisa. Padahal semua warga negara memiliki hak untuk memilih dan dipilih," gugatnya.

"Parpol tidak boleh ketakutan jika ada tokoh kharismatik muncul dari masyarakat. Jangan takut dengan calon presiden independen," imbuhnya.

Ide untuk mencapreskan diri ini, kata Hanoto, sudah lama muncul di benaknya, kira-kira setahun lalu. Namun baru sekitar dua bulan lalu dia mulai membuat langkah konkret dengan membuat video berisi pidato deklarasinya.

"Video itu yang merekam adik saya. Syutingnya di rumah saya di Depok. Kemudian di-upload ke YouTube kira-kira dua Minggu lalu," ujarnya.

Saat membuat pidato itu, Hanoto sempat mendapat kritik dari adiknya yang menilai isi pidato terlalu keras karena menyerang berbagai pihak. "Kata adik saya, sebagi pidato awal perkenalan harusnya dibuat soft dan santun. Sekarang perkenalan dulu. Bahasa-bahasa yang dipakai pun normatif," katanya.

Ketika ditanya mengapa menggunakan media YouTube? Hanoto mengaku ingin meniru kesuksesan Norman Kamaru yang terkenal dengan lipsync lagu Indianya. Satu lagi, YouTube adalah media yang bebas dari berbagai kepentingan pemiliknya.

"Dulu siapa yang kenal Norman Kamaru. Dia bisa terkenal karena YouTube. Saya tidak punya modal kuat. Secara kapital saya tidak memungkinkan," ujarnya.

Soal visinya sebagai capres independen, Hanoto mengatakan, politik itu tidak semuanya harus berasal dari partai politik dan bisa lahir dari mana saja. "Pemimpin politik bisa lahir dari mana saja. Visi dan misi saya sederhana: menjadi pelayan, mengabdi, dan menyejahterakan rakyat Indonesia," tegasnya.

Bahkan Hanoto mengaku sudah punya orang-orang yang dipilihnya menjadi menteri-menteri. Namun dia enggan menyebutkannya. "Saya tidak mau menyebutnya, takut nanti mereka tidak berkenan," kelitnya.

Meski serius mencapreskan diri, Hanoto juga sadar jika keinginannya akan terbentur aturan konstitusi. "Saya nothing to lose, mengalir saja. Jabatan (kekuasaan) itu dari Allah. Kalau bukan wahyunya, pasti lepas. Ini test case saja. Saya tidak punya target apa-apa," tandasnya.
[bal]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar