Sabtu, 04 Mei 2013

Mengenang para pendakwah legendaris


Mengenang para pendakwah legendaris
 



























Ustaz Jeffry Al-Buchory telah berpulang minggu lalu dalam sebuah kecelakaan di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Meninggalnya dai muda ini membawa duka bagi jutaan penggemarnya. Ribuan orang mengantarkan kepergiannya ke peristirahatan terakhir.

Demikian pula, saat tujuh hari meninggalnya Uje, begitu panggilan akrabnya, ribuan orang memadati kediaman ustaz gaul ini. Raja dangdut Rhoma Irama pun hadir dalam tahlilan 7 hari Ustad Jeffy Al Buchory yang diselenggarakan di kediaman Uje di kompleks Bukit Mas, jalan Narmana 3 Blok I No 11, Rempoa, Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (2/5) malam.

Banyak kenangan yang diingat bang Haji, begitu biasa ia disapa tentang sosok almarhum. "Beliau juga sangat cair, mudah bergaul, suka bercanda, asyik orangnya," kata Rhoma saat memberikan sambutan.

Melihat banyaknya jamaah yang memadati kompleks kediaman Uje, bagi Rhoma ini merupakan suatu bukti kalau Uje adalah sosok yang dicintai masyarakat.

"Ya ini sangat fenomenal sekali. Ini bukti bahwa beliau sangat dicintai oleh masyarakat, diidolakan masyarakat, jadi dambaan masyarakat. Semoga hal ini baik untuk beliau di akhirat," kata Rhoma.

Meninggalnya dai muda, Ustaz Jeffry Al Buchori ini mengingatkan kita pada kiprah para ustaz/kyai yang sebelumnya telah terlebih dahulu dipanggil oleh Sang Khalik. Tak kalah dengan Uje, para kyai yang mendahului Uje dalam syiar Islam tersebut juga dicintai oleh umat, bahkan hingga saat ini memiliki jutaan pengikut, meski ada juga yang menuai kontroversi.

Sebut saja organisasi massa Nahdlatul Ulama. Organisasi massa berbasis kalangan Islam tradisional ini didirikan oleh KH Hasyim Asyari pada tahun 1926. Hingga saat ini, organisasi ini menjadi ormas terbesar di Tanah Air. Lewat seruannya untuk jihad melawan penjajah Belanda melalui resolusi jihad, KH Hasyim Asyari pun dinobatkan sebagai salah satu pahlawan nasional.

Demikian juga Muhammadiyah yang didirikan oleh hadratussyaikh KH Ahmad Dahlan. Organisasi Islam moderen tersebut hingga saat ini tetap eksis dengan ciri khas mengedepankan pendidikan serta layanan kesehatan bagi masyarakat. Sama seperti KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan juga dinobatkan sebagai pahlawan nasional.

Selain itu, ada Buya Hamka, KH Agus Salim, M Natsir, Nurcholis Madjid hingga KH Zainuddin MZ. Mereka adalah para penyebar serta pemikir Islam yang memiliki ciri khas masing-masing.

Merdeka.com hari ini akan mengupas satu persatu kiprah para kyai tersebut, tentunya dengan ciri khas masing-masing hingga menyebabkan mereka dicintai oleh ribuan bahkan jutaan umat Islam. Harapannya, kita bisa meneladani kiprah beliau-beliau. Selamat membaca.
[war]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar